Perang dengan waktu


.

Merayap, lalu berteriak malu. Bersemayam bersama kehundahan pilu. Masih itu saja, bertengkar dengan waktu masih jadi tabiat. Hingga hujan melerai, kami masih marah. Namun malam datang dengan arif, hingga bermusyawarah dengan bulan; aku pun terlelap.

Medan, Oktober 2010

Your Reply