tlah jingga peraduan senja deretan-deretan kawat besi penopang tumpukan benang mengeluh kaku karena terpaan angin tak terhitung baromoter, lalu memdobrak pohon tua di depan taman kota sampai menggusur rangrang yang mengerang karena telur etasnya kurang. sebaliknya, dibilik aur sana paman petani berpeluh karena emprit jalang
sibuk mematuk padi yang masih menengang karena mudanya, padahal kopi dan
mendoan panas tlah tersaji sejak matahari dipuncak.
This entry was posted on Jumat, 08 Oktober 2010
. You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0 feed. You can skip to the end and leave a response.