Ketika itu sampai sekarang


.

aku menemukanmu ketika secuil potongan bolu terlempar hanyut dilelehan lilinlilin saat perayaan ntah apa waktu itu. sesegera mungkin aku menjabatmu lalu berdialog kala itu. hingga terukir namamu dalam bait doa yang terbaikan. ketika itu juga, aku bergurau karena aku emang penggurau kehidupan. tapi, bukan penggurau perasaan seperti orang bilang.

saat itu juga, aku belajar mengukir namamu dalam paru hingga aku tersesak dan rapuh saat namamu mengaung. aku juga mengejarmu waktu kau meninggalkan landasan pacu lalu terbang menghilang dalam kabin.
terseok hingga akal menghilang seiring sayap terbang. sesaat setelah
itu, aku tak menemukan suaramu dibalik layar putih dan sayup selularku.

muncul, lalu mengembang dengan sesaat merangkul rangkulanmu. bingar lalu
gusar. angan bergandeng asa memupuk rasa lalu tumbuh dengan buah
perasaan yang akan segera dipanen.

Medan, Oktober 2010

Your Reply