Akhirnya semua akan tiba pada pada suatu hari yang biasa
pada suatu ketika yang telah lama kita ketahui.
Apakah kau masih berbicara selembut dahulu ...memintaku minum susu dan tidur yang lelap?
sambil membenarkan letak leher kemejaku.
(kabut tipis pun turun pelan-pelan di lembah kasih, kenbah Mandalawangi.
kau dan aku tegak berdiri melihat hutan-hutan yang menjadi suram
meresapi belaian angin yang menjadi dingin)
Ada orang yang menghabiskan waktunya berziarah ke Mekah.
Ada orang yang menghabiskan waktunya berjudi di Miraza.
Tapi, aku ingin habiskan waktuku di sisimu, sayangku.Bicara tentang anjing-anjing kita yang nakal dan lucu
Atau tentang bunga-bunga yang
manis di lembah Mendalawangi.
Ada serdadu-serdadu Amerika yang mati kena bom di Danang.
Ada bayi-bayi yang mati lapar di Biafra.
Tapi aku ingin mati di sisimu, manisku. ...Setelah kita bosan hidup dan terus bertanya-tanya.
Senja ini, ketika matahari turun kedalam jurang2mu
aku datang kembali
kedalam ribaanmu, dalam sepimu dan dalam dinginmu
walaupun setiap orang berbicara tentang manfaat dan guna
Meraung dari jeruji kesabaran. Tak terlepas, beban mengunci hingga terkurung. Pedati tak hengkang, karena belati menancap tajam diroda angin. Padahal, dua pekan lalu riang berkecamuk hebat.
"Bukan aku tak bertanggung jawab, namun masalah berdebat hebat." ...
Lusa aku menjenguk karena kobaran dendam kan kupadamkan.
Wahai malam, ceritakan padaku tentang merintiknya hujan sejak petangh Diktekan padaku tentang kelam, dongengkan aku tentang gerimis dipenghujung malam, marahi aku dengan meriang di penghantar malam.
Sejak kemarin, senandung gemuruh mendayudayu riuh di bahana. Menentang uap dari daratan, seakan bersumpah lalu irama rintik perkusi bersimphony hujan dari awan sana. Ini hujan di desember, bukan kelabu. Karena november menangis dengan jargon november rain.
Katakan kepada sungai, "muara tlah penuh erosi karna tingkah mereka". Namun surutnya perasaan mendangkalkan imajinasi pikiran sesaat aku terjebur dimuara.
Pacul cadas tak tega menderma tenaga menggali asa dimuara karena erosi rasa di sungai asumsi. Aek kanopan, 6 desember 2010
Sejak kemarin, senandung gemuruh mendayudayu riuh di bahana. Menentang uap dari daratan, seakan bersumpah lalu irama rintik perkusi bersimphony hujan dari awan sana. Ini hujan di desember, bukan kelabu. Karena november menangis dengan jargon november rain.Sejak kemarin, senandung gemuruhmendayudayu riuh di bahana. Menentang uap dari daratan, seakan bersumpah lalu irama rintik perkusi bersimphony hujan dari awan sana. Ini hujan di desember, bukan kelabu. Karena november menangis dengan jargon november rain. Aek kanopan, 7 desember 2010