Puisi nyata untuk seorang terkasih


.

Hanya butiran pasir putih tersapu ombak yang aku lihat sore tadi, di celah matahari senja. Asa ku berkecimpung dengan kumpulan suka dan duka, entah berapa sunggingan senyum ku tolehkan hari ini hingga bulan hadir diawal. Kau bersama ria mu bersenandung riang membahana kepenjuru relung hatiku seiring awan hitam menjelma ufuk senja.
Kala sore mulai bersorak menyambut paras senyummu, matahari tak sempat parkir dibarat, hingga dengan lugasnya mengejar pagi agar sempat bernostalgia dengan embun.
Diam dengan pikiran kelam, aku berangan menghadiahkan hujan kepadamu. Kelak dapat menyuburkan alam cinta nyataku untuk untaian kasih hatimu.

3 Responses to “Puisi nyata untuk seorang terkasih”

  1. Unknown says:

    mantap juga lek...
    sunggingan apa tu lek...

  2. hehehe.
    sunggingan senyum lek.

    matunuon sanget ya komentnya.
    hehehe

  3. Anonim says:

    bgus puisi nyaa

Your Reply