Tentang hidup


.

Ini untuk kesekian kalinya aku bercerita tentang kau, tentang cintaku yang tetap menyendiri di antara keramaian kota, tentang kehidupan miris para fakir diperempatan sana, tentang para elit politik gedung sana.
Sebenarnya aku ingin bercerita tentang pendidikanku yang rusak, padahal aku berikhtiar dengan segalanya. Namun, aku tak pernah berhasil.
Tentang kehidupanmu juga ingin kuceritakan. Tapi, aku tak mengerti jalannya.
Saat ini, aku mulai hidup dari tulisan-tulisan kecil ditabloid ukm, dari balik kamera, dari ceceran koin lemari kain, dari telepon selular berupa saldo, dari tabuhan perkusi dan dari kiriman orang tua.

Your Reply