Mereka di seberang sana, meraung, menangis, menjerit, merintih, mendengus ketika kita bersahaja dengan rekontruksi kegagapan dan tetap bersenandung dengan kebisuan lalu galau diterpa sinar merah pantulan kartal dari saku haram tikus bersafari.
Bertingkah idealis padahal iblis duduk disofa bara,... berstatement asyik padahal berisik dan mengatas nama rakyat sampai kualat.
Untuk kau, kamu, anda dan kalian di seberang sana, sumpah serapahmu doa mujarab untuk tikus safari.
Medan, 16 Desember 2010
This entry was posted on Jumat, 17 Desember 2010
. You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0 feed. You can skip to the end and leave a response.