Bisa marah


.

Lalu senyum, melihat congkak bolong digerogoti genggaman. Tetap sumringah, rasakan gulana kala matahari memanggang gosong siang.
Tetap melaju, saat kendala menbendung makna.
Dan akan marah, ketika aku disebut "penderma rasa".

Medan, Oktober 2010

Your Reply