Bandang


.

Sumringah, duduk dan menghayal sejenak. Tersedu sedan ketika dilihatnya belantara berubah jadi kota, banjir air mata, mandi peluh, berenang lumpur seketika batang menggulung badan, tembok dan anakanak batangnya. Mengais apasaja yang menyenggol, muatkan ke muara penampungan sana. Jeritanjeritan pun ditegurnya agar diam dengan linangan. Kemudian beku, seakanakan ini bukan garapan; ini bandang.

Medan, Oktober 2010

Your Reply