Karena semalaman aku bercengkrama dengan kebisuan, sesaat itu kita bertemu. Hempasan daun pintu pun tak terelakkan di samping dipan rumahmu. Aku kau suguhkan kopi sachset lalu teronggok melawan sepi.
Esoknya, semenjak sadar dalam kegalauan malam, aku tak menemukan sepenggal katakatamu dibalik s...elular ini. Hingga terburai ilalang layu di jeruji papan.
Lalu berbahasa santun dengan tarian jemari, aku menghantarkan luka santun dari balasan surat elektronikmu.
Sesaat aku di stasiun kereta membang muda senja ini.
Aek kanopan - St. Membang Muda, 22 November 2010
This entry was posted on Jumat, 26 November 2010
. You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0 feed. You can skip to the end and leave a response.