Detik yang memuncak


.

kumulai detik detik, karena aku suka
mengawali alkisah deretan kepingan ini
sesekali  nada nada yang indah seperti kutakkan bisa
takkan pernah jauh, sepanjang hidup dan usiaku.

dalam kegundahan dan teriakan maut
aku selami kerusuhan itu, dan  karena ku sanggup
maka keraguan turut berkata, tinggalkan saja aku pada waktu.
tetapi hujan yang turun kemaren, seolah membanjiriku, dan akupun kembali.

tertatih aku akan kejujuranku ini
meski merindu setengah hidupku
seolah ingin menyudahi perih dalam kaleng hidup yang usam ini
kupeluk erat dekapan dan bisikan mereka, sahabat.
agar esok aku tak berhenti pada halte sepi

masih di sini berlafaz ya sudahlah
menghembuskan hawa nafas kesetiaan hidupku
seketika sujud dan doa,mengumpulkan kekuatanku
bertempur pada dengungan suara itu
sudahi segera bahaya ini.

Oleh : Indah Prayodya Sihombing

Your Reply