Menggelayut lalu hanyut dalam metafora rasa. Tertegun sosok idealis yang bersemayam lembut dalam kalbu. Aku tetap memanjat agar lebih luas mengintai kepribadianmu. Tapi cahaya menyilaukan rangsangan syaraf. Terlihat putih ketika itu sampai sekarang, ntah esok dan lusa karena aku tak menerkanerka.
Sri bilah utama, 22 November 2010
This entry was posted on Jumat, 26 November 2010
. You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0 feed. You can skip to the end and leave a response.