Hadir di luangmu


.

Lihatlah, matahari bercokol pada malam-malamku, sesaat lagi kita tiada dan aku masih tak sanggup berlisan tentang itu (tentang asaku yang sejak di kursi kayu itu kurasakan), aku masih hadir diantara waktu-waktu luangmu sampai rintik-rintik basahi tidurku; kau masih hatiku.
Medan, September 2011

Your Reply