Malam tadi, kita sumringah, berdua, menyanjung akrab dalam lingkaran hati. Saat itu aku tertegun.
Bahkan, sampai tenggelamnya senja di kiblat sana, aku masih terngiang. Kau indah dibalik nama anggunmu. Berulang kali dimaya kusebut itu.
Lembut panggilan sayang malam tadi. Tapi, ketika jemari lembut menggenggam, sesaat itu juga aku terjaga.
Lalu, aku menjulukimu "Kekasih khayal". Karena nyata tak mampu menyapa rasa.
Medan, 28 Januari 2011
This entry was posted on Selasa, 08 Februari 2011
. You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0 feed. You can skip to the end and leave a response.