Membisukan rasa, itu pilihan keadaan. Sedangkan kau lebih bisu ketika aku menyandikan rasa yg kubisukan. Kau anggap Aku biasa? Aku tak biasa. Biasanya Aku biasa-biasa saja agar kau terbiasa. Kapan Kau tau? Sedang Aku berkutat pada segan, takut, malu dan kau tak pernah tau. Jika kau tau, jangan empati. Sampai sekarang Aku tak tersapa. Memohon pada malam, ini mercusuar rasa agar berkedip didepan matanya.
Aek kanopan, 31 januari 2011
This entry was posted on Selasa, 08 Februari 2011
. You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0 feed. You can skip to the end and leave a response.