Menguras polemik, mendikte agenda semu, berargumen pasif berkitab anggaran dasar, tak setuju teriak mati.
Interupsi, tak diterima banting kaki kena maki. Ini pergerakan dalam idealisme hakiki. Menjunjung mahasiswa peduli negeri. Tapak korupsi dibekali nanti. Revolusi ato mati?
Aku geli terkadang keki. Dimana intelektual kami, ketika uang jadi sarapan pagi? Aya pulang ke alam idealis, wahai mahasiswa.
Matahari mulai redup, malam segera hadir. Sudahi semua argumen kita, sumpah serapah menanti dari balik beling gelas diberanda sana.
Medan, 27 Januari 2011
This entry was posted on Kamis, 27 Januari 2011
. You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0 feed. You can skip to the end and leave a response.