Aku tlah bertopang dagu di jajaran meja ini semenjak lalu. Namun, prahara terabai karena matamu tak berkedip menatap kosong, mengawinkan lima pasang jari, lalu memerahkan rona.
Hingga tumpukan gelas kotor disapu buih, kau masih begitu.
Medan, 11 januari 2011
This entry was posted on Senin, 17 Januari 2011
. You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0 feed. You can skip to the end and leave a response.