Sejatinya, ingin ku untai kata-kata manis menjadi duri yang paling mencekam diri. Bersuara parau di antara kegamangan hidup, menyendiri karena pedati tak cukup memuat hati. Dan karena peniti itu menusuk bak belati penyayat.
Aek kanopan, Agustus 2011
This entry was posted on Selasa, 06 September 2011 . You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0 feed. You can skip to the end and leave a response.