Akhirnya, warna-warna cerah terlukis dalam jalan kusam yang kulalui seiring detak detik reok. Secercah matahari jingga memufuk keindahan, dan malam enggan serasa siang, seperti ilalang jalang yang bergoyang riang; begitulah kita.
Aek kanopan, Agustus 2011
This entry was posted on Selasa, 06 September 2011 . You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0 feed. You can skip to the end and leave a response.