Mendekati Mati; Karena Illahi


.

Untuk sebuah masa, Aku bersedekap penuh doa; karena Illahi.
Untuk takdir, Aku mengadu nasib penuh ikhtiar; karena Illahi.
Untuk hidup, Aku mnjaja bakat; krena Illahi.
Untuk bangun, Aku harus tidur; karena Illahi.
Untuk azal, Aku berbekal amal; karena Illahi.
Lalu, seiring bulan benderang, bintang gemintang pada malam. Aku masih bersimpuh pada-Nya, memohon ridho dan ampunan-Nya.
Karena smua adalah ciptaan-Nya.
Walau hina, nista dan tercela, Aku masih berharap ada keabadian ketika kafan membalut, ketika tandu keranda, ketika nisan untuk kenang,
ketika amalan terputus kecuali tiga, dan ketika mereka bermunazat untukku. Aku mendatangi azal.
 Medan, Juni 2011

Your Reply