Hujan Senja Awal Juni di Medan


.

- Di jalanan

Basah tapi gerah, saat itu juga adzan berkumandang; mengundang orang. Payung-Payung berkejaran, sepasang mata sayu berteduh di bawah atap, sesekali menyeruput teh panas.

Matahari di usir kelabu sebelum waktu. Lampu lalu lintas tak kejam lagi, di ejek supir. Abang becak mengaduh sesal pada malam, "anakku alamat tak makan".

Ada apa Medan senja ini? Hujan di campur peluh gerah. Penjaja es murung, bulan berpayung awan, bintang enggan gemintang, asongan rokok perempatan jalan gulung tikar, pengemis nangis.

- Di Balai kota dan Gedung Dewan

Walikota marah, jalan tergenang, ranting-ranting patah, pejabat balai kota deg-degan, kontraktor terbahak-bahak, "Besok dapat proyek lagi".

Anggota dewan gagal pulang, "Dapilku kebanjiran". Besok siapkan berkas ikut tender. Staf khusus dikejar burung, rumah pohonnya digerus abrasi. Medan kacau di senja awal juni.

Medan, Juni 2011
faisal fariz

Your Reply