Derita Pagi


.

Tak kusangka malam setega itu, dipaksa memandang embun sedari senja kemarin, sakit tak terperi. Perut sembilit ditekan angin, paruku tersedak menghirup sejuk pagi, sakit tak tertanggungkan. Tanpa dinyanya tersuruk kubangan riuh pasar, dendam menanggung beban pejam. Aku disiksa rembulan malam tadi, kelam merajam, bintang menantang. Kini, nisan tertncap lirih saat pagi.

Medan, 25 Juni 2011

Your Reply