Archive for 01/12/10 - 01/01/11
undefined
undefined.
undefined
terkadang bergetar hati ini
saat melihat dirimu kembali
teringat mata indah terpancar
senyum mengalir tenang
mungkin cuma aku
undefined
undefined.
undefined
kesalahanku adalah jauh
darimu
kebenaranku adalah pernah mincintaimu
kisah singkat diriku dan dirimu
adalah hal terbaik didunia ini
dua hati terikat satu
undefined
undefined.
undefined
aku ingin mendaki idealisme, bercengkrama dengan badai, bersorai dengan peluh, berjenaka dengan ceomohan, mengelitiki tirani hidup,
undefined
undefined.
undefined
Hari ini aku lihat kembali
Wajah-wajah halus yang keras
Yang berbicara tentang kemerdekaaan
...Dan demokrasi
Dan bercita-cita
Menggulingkan tiran
undefined
undefined.
undefined
Akhirnya semua akan tiba pada pada suatu hari yang biasa
pada suatu ketika yang telah lama kita ketahui.
Apakah kau masih berbicara selembut dahulu
...memintaku minum susu dan tidur yang lelap?
sambil membenarkan letak leher kemejaku.
(kabut tipis pun turun pelan-pelan di lembah kasih, kenbah Mandalawangi.
kau dan aku tegak berdiri melihat hutan-hutan yang menjadi suram
meresapi belaian angin yang menjadi dingin)
undefined
undefined.
undefined
Ada orang yang menghabiskan waktunya berziarah ke Mekah.
Ada orang yang menghabiskan waktunya berjudi di Miraza.
Tapi, aku ingin habiskan waktuku di sisimu, sayangku. Bicara tentang anjing-anjing kita yang nakal dan lucu
Atau tentang bunga-bunga yang
manis di lembah Mendalawangi.
Ada serdadu-serdadu Amerika yang mati kena bom di Danang.
Ada bayi-bayi yang mati lapar di Biafra.
Tapi aku ingin mati di sisimu, manisku.
...Setelah kita bosan hidup dan terus bertanya-tanya.
undefined
undefined.
undefined
Senja ini, ketika matahari turun kedalam jurang2mu
aku datang kembali
kedalam ribaanmu, dalam sepimu dan dalam dinginmu
walaupun setiap orang berbicara tentang manfaat dan guna
undefined
undefined.
undefined
Mereka di seberang sana, meraung, menangis, menjerit, merintih, mendengus ketika kita bersahaja dengan rekontruksi kegagapan
undefined
undefined.
undefined
Meraung dari jeruji kesabaran. Tak terlepas, beban mengunci hingga terkurung. Pedati tak hengkang, karena belati menancap tajam diroda angin. Padahal, dua pekan lalu riang berkecamuk hebat.
"Bukan aku tak bertanggung jawab, namun masalah berdebat hebat."
...
Lusa aku menjenguk karena kobaran dendam kan kupadamkan.
Sri bilah sore, 9 Desember 2010
undefined
undefined.
undefined
Wahai malam, ceritakan padaku tentang merintiknya hujan sejak petangh Diktekan padaku tentang kelam, dongengkan aku tentang gerimis dipenghujung malam, marahi aku dengan meriang di penghantar malam.
Aek kanopan, 7 desember 2010
undefined
undefined.
undefined
Untuk pecinta malam
Sejak kemarin, senandung gemuruh mendayudayu riuh di bahana. Menentang uap dari daratan, seakan bersumpah lalu irama rintik perkusi bersimphony hujan dari awan sana. Ini hujan di desember, bukan kelabu. Karena november menangis dengan jargon november rain.
Aek kanopan, 7 desember 2010
undefined
undefined.
undefined
Katakan kepada sungai, "muara tlah penuh erosi karna tingkah mereka". Namun surutnya perasaan mendangkalkan imajinasi pikiran sesaat aku terjebur dimuara.
Pacul cadas tak tega menderma tenaga menggali asa dimuara karena erosi rasa di sungai asumsi.
Aek kanopan, 6 desember 2010
undefined
undefined.
undefined
Untuk Pecinta malam
Sejak kemarin, senandung gemuruh mendayudayu riuh di bahana. Menentang uap dari daratan, seakan bersumpah lalu irama rintik perkusi bersimphony hujan dari awan sana. Ini hujan di desember, bukan kelabu. Karena november menangis dengan jargon november rain.Sejak kemarin, senandung gemuruhmendayudayu riuh di bahana. Menentang uap dari daratan, seakan bersumpah lalu irama rintik perkusi bersimphony hujan dari awan sana. Ini hujan di desember, bukan kelabu. Karena november menangis dengan jargon november rain.
Aek kanopan, 7 desember 2010